Pages

Ads 468x60px

Labels

Wednesday, October 17, 2012

Buktikan cintamu...

Pertanyaan pagi ini terlintas di pikiran adalah. Apakah kalian mencintai orang tua kalian? pasti dengan reflek tanpa pikir panjang pasti kalian semua menjawab "Iyalah, Rin pasti!". Namun, bila saya bertanya lagi kepada kalian, "Apa bukti kalian mencintai kedua irang tuamu?" kira-kira apa jawaban kalian? berhenti sejenak, dan renungkanlah bukti yang benar-benar bahwa kalian mencintai orang tua kalian.

Ya, paragraf diatas adalah cuplikan tulisan dari salah satu Guru kehidupan saya Ustadz Jamil Azzaini. begitu membaca tulisan beliau tentang Cinta Perlu Bukti. Saya terdiam dan merenung. Selama ini saya selalu mematri kata-kata itu dalam hati saya. Saya sangat mencintai kedua orang tua saya. Namun ketika pertanyaan apa buktinya? Apakah hanya mematri dalam hati sudah cukup? Sedangkan banyak pengorbanan yang dilakukan oleh mereka berdua untuk kehidupan saya?

Dalam tulisan Jamil Azzaini dijelaskan ciri-ciri cinta ada 3, pertama penuhi keinginan mereka. Acap kali saya bertemu dengan mereka. saya akan berusaha memahami apa keinginan beliau berdua, terutama Ibu. Tapi hingga detik ini saya pun belum bisa penuhi segala keinginannya. Tahukah kalian? hal yang diinginkan seorang Ibu kepada anakanya bukanlah Banyaknya materi yang mereka terima. dan bukanlah fasilitas mewah. kadang keinginan itu tidak masuk akal selama tidak ada unsur dosa dan maksiat kenapa tidak?. Ah, rasanya saya akan menitikkan air mata penyesalan. keinginan Ibu dan Bapak pun bukan hal maksiat dan dosa bahkan akan berbuah pahala dan cintaNYA. Maaf ibu, bapak saya belum mampu dan sedang berusaha.. :(

Kedua, sediakan waktu untuk mereka. Sepele! Just give your time!, dengarkan keluh mereka. dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan. saya pun belum bisa melakukannya. Keadaan kuliah yang padat membuat saya jarang untuk di rumah. Ketika di rumah pun saya juga jarang menghabiskan waktu bersama, karena terlilit oleh tugas. Padahal masa kecil saya beliau berdua banyak "memberi" waktu kepada saya. bahkan waktu istirahat mereka dihabiskan hanya untuk menjaga saya, menyusui, bahkan membelai saya. dan sangat khawatir ketika saya sakit. bukti cinta saya? bisa dibilang hanya NOT ACTION TALK ONLY! Untuk itu mulai saat ini saya ingin mengajak teman-teman sekalian. luangkan waktu. susun prioritas kalian. Kuliah memang kewajiban kita sebagai mahasiswa, tapi untuk sekedar telepon dan sms menanyakan kabar mereka. Pasti, akan sangat berarti bagi mereka. Apalagi kalian meluangkan waktu apapun untuk sekedar merawat mereka ketika mereka sakit. akankah kita akan melakukan bakti seperti gambar di bawah ini.

Ketiga, Kirimkan pahala untuk mereka. dalam Islam ada amalan yang tak terputus meskipun kontrak di dunia selesai. Salah satunya adalah Anak yang Sholeh/a. Kita adalah investasi mereka di akhirat. Jadi, tunggu apa lagi. meskipun kita tak didik oleh mereka dengan background yang islami. Namun, mengapa kita tak merubahnya sendiri? menjadi sosok yang sholeh/a dengan mengalirkan tiap doa untuk mereka.pahala yang kita lakukan pun pasti mengalir pada mereka meski mereka sudah tiada. dan pastinya jangan sampe kita berbuat maksiat, hingga kemaksiatan kita pun akan menyiksa mereka di akhirat kelak.

Dan sekarang! mulai Action ya..meskipun kita takkan pernah bisa membalas kebaikan orang tua. Ucapan terimakasih seluruh dunia pun meski dihimpun takkan pernah membalas setitik kebaikan mereka. Bandingkan dengan kasih sayang mereka. Saya menjadi speechless, apa yang telah aku lakukan Ibu, Bapak untuk kalian? T.T
tapi, aku akan berusah menjadi anak sholeha dan tak berbuat maksiat. Agar setidaknya tak menyandang anak durhaka.

Monday, October 15, 2012

Antara Aku, Dosen, dan Kelulusan

Tahun terakhir bagi Mahasiswa adalah tahun terpenting. Kebanyakan dari mereka pasti khawatir dan cemas akan masa depan, tuntutan pekerjaan, ataupun tuntutan agar SEGERA lulus. Itu semua terjadi di kalangan mahasiswa. yang aktivis maupun non aktivis. yang pragmatis maupun non pragmatis. :)
Fenomena itu bermacam-macam mulai dari kekhawatiran akan penentuan judul yang KUDU ilmiah, up to date, dosen pun salah satu hal yang harus diperhitungkan. bisa juga membantu mempermudah ataupun mempersulit. :) Well..intinya tetep aja yak semangat buat angkatan bangkotan di kampusku.

Fenomena yang ingin saya cermati adalah betapa dosen menjadi momok ketika menyelesaikan skripsi. betapa ketakutan mahasiswa terhadap dosen terlalu berlebihan. hormat dan menghargai boleh asal jangan sampai Ketakutan setengah mati terhadap beliau. Ingatlah, Dosen kita juga manusia biasa. Mereka juga makhluk yang sama seperti kita. Anggaplah itu hal biasa ketika beliau pernah melakukan sedikit KETEGASAN terhadap kita. dan ingat merkapun bukan PENENTU kelulusan kita.

hal lucu terjadi ketika saya akan menentukan judul penelitian saya. ya..saya memilih dosen yang "unik". banyak kakak tingkat yang mewanti-wanti adek kelasnya agar tidak mengambil bimbingan dengan beliau. dan ada salah satu mahasiswa mengumpamakan seperti ini
" Cari mati kamu mau bimbingan ma beliau?"
saya? maju terus. keputusan dan tekad sudah bulat. bukan ingin membuktikan bahwa saya bisa mengalahkan beliau atau tidak. tapi jauh dari pemikiran itu karena menurut saya beliau adalah sosok Dosen yang memang memiliki kualitas baik dibanding yang lain, bertanggung jawab dan expert dibidang beliau. (sedikit curcol..). Saya sudah mengganti judul banyak kali. dan memang perjuangan dimulai semester ini. bimbingan beliau yang katanya tegas dan keras. itu semua untuk kebaikan saya.

intinya Antara kita, dosen dan kelulusan adalah hal yang lumrah. tak perlu untuk bilang WOOW gitu. karena mereka dalah manusia sama seperti kita. Kelulusan? hal biasa, satu fase kehidupan.
buat teman2...Semangat yaa. intinya jangan sampai lupa untuk selalu berdoa kepada Alloh. karena Dia lah Sang Penentu segalanya dan berusaha dengan ketekunan dan totalitas! #Salam Sukses Mulia
 

Sample text

Sample Text

Sample Text